Halo, kamu yang di sana.
Aku yakin 100000% kalau kamu lg bahagia, walaupun bukan sama aku. Terlalu banyak orang yg bisa memprioritaskanmu daripada aku, iya kan?
Coba throwback yuk, ke masa-masa dulu. Kok bisa kupanggil kakak sih? Hmm, kayanya karena obsesiku yang terlalu tinggi untuk punya kakak laki-laki kali ya :)) Maaf ya? Kalau ternyata memanggilmu kakak adalah hal yang salah sehingga kau pun memintaku untuk tidak memanggil seperti itu lagi.
Trus trus, dulu sering banget ga sih belajar bareng? Atau sekedar pergi deh. "Kak, ke sana yuk. Kak, ke sini yuk" "yaudah ayo" "udah depan hmm" wahhh jadi rindu, every second we've spent nggak pernah aku lupain....honestly. Tapi nggak tau kalau di sana gimana, ya cuma bisa berharap nggak dilupain aja kok. Nggak muluk2 mah aku mintanya. Atau mungkin, malam ini kita bisa pergi bareng lagi? Untuk sekedar pergi sebentar, menikmati angin malam yang katamu sering kamu lakukan dulu kalau lagi suntuk, gapapalah sini suntuknya dibagi sama aku, cerita2 lagi. Cerita gimana susahnya kehidupan, gimana rindunya sama rumah, gimana masa lalu mengajarkan kita sesuatu, ya kan? Aku tahu kak, dan kamu selalu bercerita tentang itu. Aku cuma rindu binar matamu kalau bercerita tentang pencapaianmu selama di sini, dan bagaimana kebebasan membawamu terbang tinggi tanpa kamu sadari. Lelah kuliah, masalah pertemanan, sering kamu tumpahkan ke aku kak. Dan aku siap menjadi 24/7 pendengarmu. Hehe, walaupun sekarang mungkin udah nggak bisa. Eh bisa nggak? Aku sih masih siap, nggak tau kalau di sana udah nggak mau lagi:)
Ada sih sesuatu yang paling diinget, paling bisa dikenang. YAK! Jalan-jalan kita seharian, membuang waktu tanpa membuang-buangnya (ngomong apasih?) ke Jakarta naik motor coy! motor! gila lah ya, terlalu nekat kita! (Biasanya kakak sih bilang "nggak. b aja" pake emot nangis tapi ketawa ituloh). Banyak pembelajaran waktu jalan-jalan kan? Banyak banget, sampe akhirnya nemu panties pizza yang sekarang ada di Bintaro! Kak, tau nggak, aku nggak dapet loh buy 1 get free 1 nya :( Kakak dapet? Ah... terlalu panjang kalau diceritain semua jalan-jalannya. Wkwkwkwk, bukannya kita janji mau long trip lagi ya? Yuk, eh tapi aku sungkan ngajakinnya. Udah banyak ya yang ngajakin pergi? Nanti malah mager lagi pergi sama aku ya kan? gapapa sih, heum:(
........
Tapi, nggak ngerti lagi kenapa sekarang. Semuanya berubah. Jangan tanya aku kenapa, aku nggak tau. Aku sendiri bingung. Kakak kenapa? Sekarang udah nggak kaya dulu lagi, dimana ketika aku tanya gitu jawabannya "gapapa, dek" atau "biar ditanya aja" HEHEHEHE iya inih aku mau nanyain lagi, tapi sekarang nggak digubris:( Sebatas chat aja nggak dibales. Aku tanya kenapa nggak dibales. But I know you're there, Kak. I know. Aku ingin ngomong, tapi nggak bisa. Aku tau di sini posisiku salah, walaupun aku nggak tau salahku di mana. Kalau salahku karena aku belum menyampaikan sesuatu, aku sebenernya udah bilang loh mau nyampein cuma kalau kita ketemu langsung. I hate talking serious things in chat, Kak. I know u'll not be as responsive as kalo kita ketemu. Masa jalan-jalan terakhir fat bubble doang? Kan aku juga mau cerita kak:( as much as you want to cerita juga.
Aku mau bilang terima kasih banyak kak, terima kasih banyak karena telah mau membuang-buang(?) waktumu selama ini cuma untuk nemenin adik yang ga jelas gini :") terima kasih mau mendengar ceritaku, walaupun kadang yang kuharap bukan jawaban "sabar aja haha" tapi gapapa! aku lebih baik denger jawaban gitu daripada gak dijawab sama sekali, persis kaya sekarang. Terima kasih untuk bahu yang selalu ada di kala aku lelah. Mau minta maaf juga, udah terlalu banyak sih ngerepotin, udah terlalu banyak salah yang bahkan kalau di list mungkin over list ya :)) maafkan Kak, aku cuma manusia biasa. Masih terlalu banyak butuh belajar. Maaf belum bisa menjadi adik yg terbaik dibandingkan adik2 yang lainnya yang selalu ada buat Kakak :) Mereka yang kakak bangga sebut "adik" beda denganku, yang mungkin hanya segelintir orang yang tau betapa bangganya aku menyebutmu Kakak, entah bagaimana denganmu. Yang jelas, hubungan kita tak seperti hubunganmu dengan adik2mu yang lainnya, yang tak banyak ada masalah dan sampai sekarang kalian masih saling dekat, sementara aku hanya bisa menunggu dan menyebutmu dalam doa.
Entah harus bagaimana lagi, aku nggak tau Kak. Maaf aku mencurahkan di sini, karena kalau langsung atau di line mungkin aku keburu nangis:( (cengeng banget kan Kak?) Aku nggak tahan lagi buat cerita, terlalu banyak kata yang belum terucap karena aku nggak sanggup menyakiti orang yang aku sayang, terlebih Kakakku. Lebih baik kupendam. Mungkin sifat kita bertolak belakang ya kak? Nggak apa-apa kok Kak. If u wanna meet me, I'm still in the same place. Still your sister. Aku akan tetap menjadi adikmu, walaupun aku nggak tahu bagaimana ceritanya kamu tidak mau lagi kupanggil Kakak. Aku sendiri nggak tahu gimana harus bersikap kalau bertemu denganmu. Aku harus senang, atau aku tidak bisa menahan air mata. Entahlah. Ku hanya rindu, itu saja.
Entah harus bagaimana lagi, aku nggak tau Kak. Maaf aku mencurahkan di sini, karena kalau langsung atau di line mungkin aku keburu nangis:( (cengeng banget kan Kak?) Aku nggak tahan lagi buat cerita, terlalu banyak kata yang belum terucap karena aku nggak sanggup menyakiti orang yang aku sayang, terlebih Kakakku. Lebih baik kupendam. Mungkin sifat kita bertolak belakang ya kak? Nggak apa-apa kok Kak. If u wanna meet me, I'm still in the same place. Still your sister. Aku akan tetap menjadi adikmu, walaupun aku nggak tahu bagaimana ceritanya kamu tidak mau lagi kupanggil Kakak. Aku sendiri nggak tahu gimana harus bersikap kalau bertemu denganmu. Aku harus senang, atau aku tidak bisa menahan air mata. Entahlah. Ku hanya rindu, itu saja.
Semangat menghadapi UTS kita nanti! Aku tahu kakak pasti bisa, mungkin Kakak membatasi komunikasi kita, tapi aku mau nyampein dari sini aja. Semangat Kak! Jangan pernah nyerah, kita di sini untuk kebahagiaan orang tua kita. Ingat itu saja :)
Salam sayang,
Adikmu.